Minahasa Utara, 22 Juli 2025 — Ketua DPR RI Puan Maharani mendesak pemerintah untuk menjadikan insiden kebakaran Kapal Motor (KM) Barcelona VA di Perairan Talise, Minahasa Utara, sebagai momentum evaluasi menyeluruh terhadap sistem keselamatan transportasi laut nasional.
“Kami pimpinan dan anggota DPR turut berbelasungkawa atas musibah yang terjadi terhadap korban KM Barcelona VA di Perairan Talise,” ujar Puan dalam keterangan persnya, Selasa (22/7/2025).
Menurut Puan, insiden KM Barcelona VA yang terjadi hanya beberapa pekan setelah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, menjadi sinyal keras lemahnya sistem keselamatan pelayaran nasional.
“Insiden ini harus menjadi momentum evaluasi total keselamatan transportasi laut. Kejadian yang terus berulang memperingatkan kita bahwa sistem pelayaran kita masih jauh dari kata aman,” tegasnya.
Puan mempertanyakan kegagalan sistem deteksi dini dalam mencegah kecelakaan ini, serta meminta agar pengawasan oleh otoritas pelabuhan lebih diperketat. Ia juga mendesak pemerintah untuk segera melakukan audit menyeluruh terhadap seluruh kapal penumpang komersial yang masih beroperasi saat ini.
“DPR melalui komisi terkait akan mengawal dan mengawasi audit nasional terhadap kapal-kapal penumpang,” kata politikus PDI-P tersebut. “Kita tidak boleh membiarkan laut Indonesia menjadi ladang tragedi berulang. Kapal penumpang bukan sekadar alat transportasi, tetapi ruang hidup ribuan orang yang harus dijamin keamanannya oleh negara,” tandas Puan.
Tragedi KM Barcelona VA
Kapal Motor Barcelona VA dilaporkan terbakar saat berlayar dari Pelabuhan Talaud menuju Manado pada Minggu, 20 Juli 2025, sekitar pukul 14.00 WITA. Lokasi kejadian berada di perairan Talise, Kabupaten Minahasa Utara.
Menurut data dari Basarnas Manado, dari total 580 orang yang berada di atas kapal, 575 orang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Tiga penumpang dilaporkan meninggal dunia dan dua lainnya masih dalam pencarian.
Ketiga korban yang meninggal diketahui bernama Asna Lapae (50), Zakaria Tindiuling, dan Juliana Humulung (40). Mereka merupakan pasien yang tengah menuju Manado untuk mendapatkan perawatan medis. Ketiga jenazah telah dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk proses identifikasi dan pemulangan ke pihak keluarga.