Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, memberikan penghargaan kepada enam kabupaten/kota terbaik atas capaian angka prevalensi stunting tahun 2025. Penghargaan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Wakil Gubernur Sulawesi Utara, J. Victor Mailangkay, dalam kegiatan Rembuk Stunting yang digelar di Kota Manado.
Salah satu daerah yang menerima piagam penghargaan adalah Kabupaten Minahasa Utara (Minut), yang menempati urutan keempat dengan capaian prevalensi stunting sebesar 18,9 persen berdasarkan hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024. Penghargaan diterima langsung oleh Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda.
Berikut adalah daftar enam daerah penerima penghargaan dengan capaian prevalensi stunting terbaik:
-
Kota Tomohon – 10,8% (diterima oleh Wali Kota Carol Senduk)
-
Kabupaten Kepulauan Talaud – 11,6% (diterima oleh Bupati Welly Titah)
-
Kota Manado – 18,8% (diterima oleh Kepala Dinas PPKB, Macky Gosal)
-
Kabupaten Minahasa Utara – 18,9% (diterima oleh Bupati Joune Ganda)
-
Kabupaten Bolaang Mongondow – 19,3% (diterima oleh Wakil Bupati Dony Lumenta)
-
Kabupaten Minahasa – 19,4% (diterima oleh Wakil Bupati Vanda Sarundajang)
Sementara itu, data prevalensi stunting dari sejumlah daerah lainnya di Sulut menunjukkan variasi capaian, antara lain:
-
Kabupaten Kepulauan Sitaro – 19,9%
-
Kota Kotamobagu – 23,2%
-
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan – 23,6%
-
Kabupaten Kepulauan Sangihe – 24,2%
-
Kota Bitung – 25,1%
-
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara – 26,3%
-
Kabupaten Minahasa Selatan – 28,1%
-
Kabupaten Mitra dan Kabupaten Boltim – 0%
Namun demikian, menurut data yang disampaikan oleh Wakil Gubernur J. Victor Mailangkay, terdapat dinamika perubahan prevalensi stunting di beberapa wilayah. Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) mencatatkan penurunan tertinggi sebesar 9,4 persen, sementara peningkatan prevalensi tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Utara, yakni sebesar 8 persen.
Adapun tujuh daerah yang mengalami penurunan prevalensi stunting adalah:
-
Kabupaten Bolaang Mongondow
-
Kabupaten Minahasa
-
Kabupaten Kepulauan Talaud
-
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
-
Kabupaten Kepulauan Sitaro
-
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
-
Kota Manado
Sementara enam daerah mengalami peningkatan prevalensi stunting, yaitu:
Bupati Minahasa Utara, Joune Ganda, menyatakan bahwa upaya penanganan stunting akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat. Menurutnya, penghargaan bukanlah tujuan akhir, melainkan sebagai pemacu semangat dalam mencapai target nol kasus stunting di Minahasa Utara.
"Mengenai penghargaan, bukan itu tujuan akhir. Tapi tujuan akhir kita adalah stunting zero, dan seterusnya tidak ada lagi anak stunting di Minahasa Utara," tegas Joune Ganda.
Ia menambahkan, penanganan stunting di Minut menggunakan pendekatan mitigasi, bukan sekadar reaksi saat kasus muncul. “Bukan seperti pemadam kebakaran. Saat ada stunting kita hilangkan, tapi harus diusahakan tidak muncul lagi. Ini perlu dilakukan secara berkesinambungan karena hambatan dan tantangan sangat kompleks,” jelasnya.
Sebagai bentuk komitmen, Bupati Joune Ganda juga melakukan penandatanganan Kesepakatan Bersama Pelaksanaan Percepatan Penanganan Stunting Tahun 2025.
Di sisi lain, Wakil Gubernur J. Victor Mailangkay menyampaikan target penurunan prevalensi stunting dalam dokumen RPJMD Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2025–2029. Target prevalensi stunting ditetapkan secara bertahap, yakni:
-
Tahun 2025: 19%
-
Tahun 2026: 18,3%
-
Tahun 2027: 17,6%
-
Tahun 2028: 19,9%
-
Tahun 2029: 15%
Dengan berbagai strategi dan kolaborasi lintas sektor, diharapkan upaya percepatan penanganan stunting di Sulawesi Utara dapat mencapai target yang telah ditetapkan, demi mewujudkan generasi yang sehat dan bebas stunting.