Minahasa Utara – Tragedi kebakaran yang menimpa Kapal Motor Penumpang (KMP) Barcelona V A di perairan Pulau Talise, Kabupaten Minahasa Utara, akhirnya memasuki babak akhir. Setelah tujuh hari melakukan pencarian intensif, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Sulawesi Utara secara resmi menutup operasi pencarian terhadap dua korban yang hingga kini belum ditemukan.
Kepala Basarnas Sulawesi Utara, George Randang, dalam konferensi pers yang digelar bersama unsur terkait pada Senin (28/7/2025) sore, menyampaikan bahwa seluruh upaya pencarian telah dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku.
“Jumlah penumpang yang tercatat secara resmi, dan telah diverifikasi oleh seluruh pemangku kepentingan terkait, adalah sebanyak 678 orang. Dari jumlah tersebut, 673 dinyatakan selamat, tiga orang meninggal dunia, dan dua lainnya masih dinyatakan hilang,” ujar Randang.
Ia menjelaskan bahwa proses pencarian telah dilakukan secara intensif, baik di wilayah laut maupun pesisir, selama periode tujuh hari. Karena tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, Basarnas kemudian mengusulkan penutupan operasi kepada Basarnas Pusat.
“Operasi pencarian telah mencapai batas waktu yang ditentukan dalam Standar Operasional Prosedur (SOP), sehingga secara resmi kami nyatakan ditutup. Saat ini statusnya berubah menjadi pemantauan aktif,” tegas Randang.
Meski demikian, Basarnas tetap membuka kemungkinan untuk melanjutkan operasi apabila terdapat petunjuk baru yang mengarah pada keberadaan korban.
“Jika ditemukan barang-barang yang memiliki keterkaitan dengan korban, seperti pakaian, identitas, atau barang pribadi lainnya, maka sesuai SOP, operasi pencarian akan dibuka kembali,” pungkasnya.
Tragedi kebakaran KMP Barcelona V A menjadi sorotan publik, terutama karena skala penyelamatan yang melibatkan berbagai unsur SAR, TNI, Polri, serta relawan dan masyarakat setempat. Penutupan resmi operasi ini menjadi penanda akhir dari fase pencarian aktif, sekaligus membuka babak baru dalam proses pemantauan dan penanganan lanjutan.